Minggu, 29 November 2015

"DIA ADALAH PENYAIRKU"

Dia adalah Penyairku, bukan syair yang bisa dibaca dan didengar, tetapi dia adalah alasanku juga tempatku bisa merasakan kenyamanan'
yang membuat hidupku damai dan indah. dia membuatku seperti seorang anak yang baru lahir, dia membuatkan puisi dalam hidupku
untuk kurasakan. dia adalah wanita istimewa' yang selalu kutunggu sampai wajah ini keriput. hanya dialah yang selalu kutunggu
dan mencintainya sampai mati, tidak' bahkan setelah mati_selamanya akan tetap mencintainya.
Bolehkah aku berharap untuk bisa mendapatkan atau menemukanmu kembali? dan ingin tahu apakah masih ada kebahagiaan
yang tersisa didiriku sekarang! kurasa sudah kugunakan semuanya hanya memimpikannya, hal yang tak terbayangkan
telah terjadi sejak aku mengenalnya.
Jika ada kesempatan, kali ini aku ingin hidup sesuai keinginanku hanya untuknya. dan jika masih ada sisa kebahagiaan
dihidupku ini. akan kuserahkan semua untuknya. agar dia bisa bahagia selamanya dan tak pernah dengar tangisannya lagi.
hal buruk akan menjadi baik, dan aku berharap bisa dianggap menjadi keluarga bagi orang-orang yang mencintaiku dilingkungan keluarganya.
karena itu adalah impianku juga cita-citaku hidup didunia ini sekarang.
akan Ada Suatu Hari aku akan berterima kasih, yaa, terima kasih karena kembali kekota ini. aku tahu bahwa dia akan kembali kekota ini,
tapi aku tidak tau dia akan kembali apakah akan menjadi milikku. tidak, tidak tahu sama sekali?
tapi aku yakin, dia akan kembali padaku dan mencintaiku. baik itu dikehidupan sekarang atau dikehidupan nanti. karena seperti yang aku sering
bilang padanya' ( Karena dia layak untuk ditunggu ).
Mungkin bila nyata' dia akan kembali bukan hanya untuk membahagiakan dirinya saja, karena aku akan lebih bahagia lagi
bisa melamarnya dan menikahinya, terasa lucu menulis dan berfikir seperti ini. apakah berlebihan atau memang tidak pantas menulis ini semua'
dengan semua waktuku hanya kuhabiskan untuk memikirkannya dengan perasaan yang terbuka kutuliskan semua isi kehidupanku setelah
mengenalnya.
Mungkin dia akan menganggapnya egois, tapi aku dari pada berada disisinya saat dia bahagia, dan berada dipuncak
hidupnya, aku ingin sekali disisinya disaat-saat sulit dan bisa berbagi kesulitan juga mengimbanginya. meski suka atau tidak saat
aku tersenyum, tapi aku ingin menjadi seseorang yang disisinya saat dia menangis. bolehkah aku melakukannya?
aku sayang padanya, meski kemarin dan dulu aku menbencinya, tapi kenapa aku melakukan itu demi dia dan tahu kalau aku akan
menderita tanpa dirinya.
bisakah' aku menikahinya dengan sebuah permulaaan baru yang bisa kumulai dengan kebenaran cinta tanpa kesalahan yang sama lagi.
bisakah' aku mencintainya seutuh dan setulus aku memperjuangkan perasaanku untuknya agar tak direbut oleh orang lain ataupun keluargaku
sendiri akan perjodohan yang bisa membuatku mati sedikit demi sedikit.
keinginanku hanya satu, penyair hidupku kembali lagi untuk mengasa perjalananku yang baru, untuk dilalui bersama dirinya yang telah pergi.
maka kembalilah, kembalilah.. aku mohon tuhan kembalikanlah dia lagi untuk saling mencintai tuhan. itulah permohonan dan permintaanku yang terakhir. setelah itu aku tidak akan memohon dan meminta apa-apa lagi padamu. aku janji akan menyerahkan semua padamu untuk keajaiban itu. terima kasih tuhan jika engkau mendengarkannya meski belum waktunya engkau akan mengabulkannya tuhan. terima kasih....
Sebelum Semuanya terlambat, tolong hadirkanlah satu keajaiban saja... amin,
BY ; Ifr'27_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar